Selasa, 13 Desember 2011

ANALISIS NOVEL


Aku vs Sepatu Hak Tinggi!
Sasha mengambil tasnya, keluar kamar, menuruni tangga secepat kilat, dan mencomot sepotong roti tawar di atas meja makan. Sambil menjepit roti di mulutnya, ia mengambil kaus kaki dan sepatu, lalu memakainya asal-asalan.
       Seperti biasanya dia selalu terlambat pergi ke sekolah tapi untung saja masih ada Pak Basri yabg selalu mengerti keterlambatannya. Ketika mobil berhenti tepat di depan pintu gerbang, jam menunjukkan pukul 07.06. Gawat! Sasha mencium pipi papanya, membuka dan menutup pintu dengan kasar, lalu berlari sekuat tenaga ke pintu gerbang, tempat Pak Basri menantinya setiap hari.
       Sasha terengah-engah menuju ke kelas. Dilihatnya Bu Rosi sedang memeriksa PR murid-muridnya. Sasha pun tersadar kalau ia belum mengerjakan PR yang diberikan oleh Bu Rosi seminggu yang lalu. Setelah mengerti kalau Sasha belum mengerjakan PR, Sasha pun di hokum oleh Bu Rosi dengan memberikan tugas tiga kali lipat dengan tugasnya hari ini ditambah dengan membuat keliping tentang Aceh.
       Sasha memiliki dua sahabat yang selalu mengerti akan dirinya yaitu Lola dan Roland. Lola adalah teman satu SLTP Sasha dan sekarang pun satu SMU, bahkan di kelas satu ini mereka satu kelas. Tak heran Sasha sering meminta bantuan pada Lola, yang walau sebal tapi tetap saja menolong. Sedangkan Roland adalah teman Sasha sejak kelas 3 SD. Roland saat ini menjabat sebagai ketua OSIS, padahal baru kalas satu, hebat bukan? Otaknya memang encer, dan ia penabuh drum yang handal.
       Sepulang sekolah Sasha mempunyai janji dengan Dondon untuk bermain basket bersama. Sasha memang cewek tomboy yang suka main basket, sepak bola, dan kegiatan-kegiatan yang cowok banget. Dondon dulu kakak kelas mereka, tetapi karena kelakuannya, ia di-DO. Semua cewek di sekolah Sasha takut dengan Dondon kecuali Sasha.
       Setelah bermain basket, Sasha dan teman-teman Dondon meminta traktiran makan kepada Dondon. Dan akhirnya mereka pergi ke restoran buffet terkemuka. Tidak lama kemudian Sasha mendapat sms dari Lola yang mengingatkan Sasha akan tugas sejarahnya dan akhirnya Sasha tergesa-gesa pulang dengan diantar oleh Dondon.
       Pagi menampakkan diri, dan seperti biasa Sasha selalu terlambat bangun untuk pergi ke sekolah. Papa Sasha selalu jengkel dengan sifat Sasha seperti itu karena papanya juga akan telat pergi ke kantor. Tetapi tetap saja Sasha selalu menanggapinya dengan santai dan bergurau.
       Sekolah Sasha akan mengadakan pensi dan Roland menyuruh Sasha menjadi ketua panitia publikasi dan Lola sebagai ketua panitia bagian keuangan. Mereka tidak dapat menolak permintaan dari Roland. Malam harinya Roland mengajak teman-temannya untuk malam mingguan tetapi Sasha tidak bisa karena sudah ada janji untuk makan malam bersama dengan keluarganya.
       Saat pergi ke restoran Sasha hanya memakai jins belel favoritnya, kaus hitam, gelang, dan kalung army. Dan tentu saja kedua orang tuanya selalu prihatin dengan dandanan anaknya. Sesampainya di retoran Sasha pun makan dengan lahapnya sambil bercerita tentang sekolahnya, mama juga menceritakan tentang arisannya dan papa yang mengungkapkan tentang bawahanya yang malas. Sasha berjalan ke toilet sambil menatap perutnya yang membuncit ketika tiba-tiba. . . brukk! Karena terlalu memikirkan perutnya, ia tidak melihat jalan dan menabrak seorang cowok. Keduanya terjatuh ke lantai.
       Sesaat Sasha tak bisa berkata apa-apa. Wajah cowok itu membuatnya terpana. Belum pernah ia merasa seperti ini. Wajah cowok itu mirip banget sama dua bintang pujaannya! Yaitu Michael Owen, pemain bola favoritnya dan Yao Ming, pemain basket asal Asia yang berhasil menembus NBA.
       Hari Minggu dihabiskan Sasha dengan berlatih karate dan tinju. Wajah cowok itu masih terus membayanginya. Dia selalu bercerita tentang cowok itu kepada Lola dan Ronald. Tetapi berbagai kesibukan membuat Sasha akhirnya melepas bayangan sang pujaan, sehingga Lola dan Ronald  tak perlu belama-lama memupuk kesabaran.
       Rapat pensi mulai diadakan dan Sasha selaku ketua bagian publikasi mulai sibuk untuk mengurusi anak buahnya begitu pula dengan Lola dan Ronald. Seusai pulang sekolah Sasha mulai berkunjung ke sekolah-sekolah lain yang mau nyumbang acara atau mau hadir di acara pensi sekolahnya diantar oleh Ronald. Setelah beberapa sekolah dikunjungi, hingga akhirnya tinggal satu sekolah lagi yaitu sekolah Dina. Dina adalah pacar Roland.
       Sesampainya di sekolah Dina, Dina langsung menghampiri mereka. Mereka pun masuk ke sekolah Dina dan disanalah dia. . . Setelah beberapa lama menghilang dari pikiran Sasha, dia kembali. . . Sasha menahan kagetnya, kakinya tak mau bergerak. Sasha akhirnya bertemu dengan pujaannya lagi dan Dina kenal dengan cowok yang dimaksud oleh Sasha, dia bernama Arnold teman sekelas Dina.
       Hari Minggu esoknya, Sasha janjian sama Dondon di took musik. Setelah itu mereka pergi ke restoran. Setelah memesan,.. mereka berbagi cerita, tertawa, bercanda. Tapi tiba-tiba Sasha terdiam, matanya terpaku pada satu titik. Sasha mengarahkan pandangan Dondon pada cowok itu. Ternyata Dondon kenal dengan cowok yang dimaksud Sasha dan Dondon menjelaskan kalau dia adalah adik tiri Dondon. Karena mama papa Dondon cerai gara-gara wanita lain Dondon berubah menjadi anak bandel, nggak bener sampai di-DO dari sekolah. Sasha kaget mendengar cerita Dondon ternyata antara dia dan Arnold mengandung banyak cerita pahit.
       Hari ‘H’ pun tiba, Sasha melakukan pemeriksaan terakhir, memasang spanduk yang tertinggal, dan bergabung bersama panitia pensi yang lain. Sasha berhasil menjadi ketua bagian publikasi terbukti dari jumlah penonton yang semakin lama semakin banyak. Dondon pun datang dengan mengajak Arnold. Sasha semakin kegirangan ketika melihat ada Arnold datang di acara pensi sekolahnya. Mereka berkenalan dan berbincang-bincang bersama. Seusai pensi Dondon mengantar Sasha pulang dan Sasha pun bertanya kriteria cewek yang disukai Arnold. Dondon pun bercerita kriteria cewek yang disukai oleh Arnold yaitu feminin gak kayak Sasha sama sekali yang gak pernah ngurusin penampilan.
       Esoknya Sasha berniat untuk merubah penampilannya untuk mencari perhatian Arnold. Sasha pun meminta bantuan Lola untuk merubah penampilannya menjadi cewek yang di sukai Arnold. Lola pun membantu sahabatnya itu. Untuk menjadi feminin Sasha harus merapikan rambut, merapikan alis, terus beli produk perawatan wajah, sama alat make up, kemudian ke salon untuk luluran, spa, pijat refleksi, manicure, pedicure. Semua sudah disusun oleh Lola untuk merubah sahabatnya itu.
       Sepulang sekolah Lola langsung mengajak Sasha untuk belanja baju-baju, tas, sepatu yang diperlukan dari toko satu ke toko lainnya. Sepulangnya mama dan papa Sasha kaget melihat Sasha dengan membawa belanjaan sebanyak itu.
       Selama hari minggu, Sasha hanya habiskan waktunya untuk berlatih berjalan, makan, berbicara, tertawa, bahkan mengedipkan mata dengan Lola. Terkadang, bila mereka tak lelah sepulang sekolah, Lola mengajak Sasha berolah raga di pusat kebugaran, untuk membentuk tubuh. Padahal Sasha lebih suka bermain basket atau tinju.
       Rasa takut Sasha berlipat ganda saat memasuki salon. Ia takut kalau-kalau potongan rambutnya yang baru tidak cocok untuknya. Untung saja ada Mas Sapi’i yang handal dalam memotong rambut dengan lemah gemulainya gerakannya dan bercandaannya yang tidak lucu bagi Sasha. Namun semua dijalaninya dengan sepenuh hati untuk menarik perhatian Arnold.
       Sasha mengagumi dirinya saat ini. Rambutnya yang indah, wajahnya yang mulus, kulitnya yang mempesona, dan jari-jari Sasha yang terlihat lentik. Mamanya pun kaget melihat penampilan Sasha saat ini yang mengingatkan mamanya pada seseorang yang tidak mau disebutkannya.
       Sepulang sekolah Sasha, Lola, dan Roland merencanakan untuk pergi ke sekolah Dina yang tentunya sekolah Arnold juga. Sesampainya disana mereka menyusun rencana untuk meninggalkan Sasha berdua bersama Arnold. Rencana mereka berhasil, Sasha dan Arnold berbincang-bincang berdua. Sesekali ketiga pengintip itu tertawa mendengar percakapan Sasha dan Arnold. Dina yang sudah diberi penjelasan oleh Roland dan Lola pun berjanji membantu menjodohkan Sasha dan Arnold.
       Setelah pertemuan itu Sasha dan Arnold mulai dekat bahkan mereka sering sms-an dan Arnold selalu mengajak Sasha kelur saat malam minggu seperti nonton bioskop, makan di restoran berdua, dll. Tetapi Arnold selalu meminta Sasha untuk menjadi yang diinginkan oleh Arnold misalnya memakai high heels, memasak untuknya, menonton film fiksi, ikut cheerleader, diet, ikut senam dan yoga, dengerin musik pop, ninggalin basket. Dan saya hanya bisa menuruti apa yang dikatakan oleh Arnold.
       Pantangan Sasha paling utama yaitu pakai high heels atau sepatu hak tinggi. Padahal Sasha sudah menolak permintaan Lola untuk memakai sepatu hak tinggi, tapi sekarang Arnold yang minta dan Sasha tidak bisa menolaknya padahal Sasha anti banget pakai sepatu hak tinggi. Bahkan dia sampai berfikir kenapa diciptakan sepatu hak tinggi? Akhirnya Sasha berlatih untuk memakai sepatu hak tinggi dibantu oleh Lola. Namun denagn tiada henti mengeluh dan akhirnya brukk. . . Sasha jatuh menimpa Lola dari tangga saat berlatih turun dari tangga.
       Roland masih diam terpaku, memikirkan betapa berubahnya Sasha. Pada awalnya memang kocak, Sasha yang tomboy dan cuek berubah jadi peduli penampilan dan gaya. Itu pengaruh positif. Tapi sekarang tambah parah, bisa-bisa Sasha kehilangan jati dirinya. Sasha sudah dibutakan oleh cinta, mungkin, semuanya demi cowok yang belum menjadi siapa-siapanya.
       Dondon menitipkan surat kepada Arnold untuk diberikan ke Sasha. Isinya yaitu tentang kepergian Dondon ke Australia untuk melanjutkan sekolah disana. Sasha sangat kaget dan sedih mengapa Dondon tidak bilang langsung ke dia kalau dia mau pergi ke Australia.
       Sebelum hari ulang tahunnya, Sasha selalu mendapatkan puisi dan bunga dari seseorang yang berinisial AR. Sasha selalu mengira kalau yang mengiriminya itu adalah Arnoldus Rennov. Dan dia berfikir kalau pada hari ulang tahunnya Arnold akan menembak Sasha. Begitupun dengan Lola, dia sangat berharap itu.
       Hari ulang tahun Sasha pun tiba, banyak teman yang datamg ke acara ulang tahunnya. Termasuk Lola, Roland, dan Dina tetapi mungkin tanpa Dondon. Sasha terlihat sangat cantik pada hari itu, pefect, dan semua mata tertuju padanya. Sasha berharap kalau Arnold akan menyatakan perasaannya pada malam ini. Namun Sasha tidak melihat bayangan Arnold. Setelah Sasha dan Lola berputar-putar mencari Arnold, tiba-tiba terdengar suara Arnold yang sedang berbicara menggunakan mic di atas panggung. Arnold ingin mengungkapkan perasaannya kepada seseorang saat itu. Sasha pun semakin berharap kalau dia yang dimaksud oleh Arnold, tetapa Arnold berkata “Saya menyukaimu. . . Dina.” Sasha tak percaya akan kata-kata yang di ucapkan oleh Arnold. Sasha pun berlari mendatangi Arnold dan Dina yang akan pergi. Semua kata-kata yang di ucapkan oleh Arnold ternyata benar, ia dihina oleh Arnold dan Dina, Roland membela Sasha dan tiba-tiba ada seseorang yang datang untuk membela Sasha yaitu Dondon. Sasha kaget akan kedatangan Dondon. Tenyata Dina ingin balas dendam kepada Sasha melalui Arnold akan sakit hatinya kepada Sasha kalau Roland suka dengan Sasha.
       Sasha hanya bisa diam dan menangis. Dia teringat oleh kakaknya yang cantik meninggal karena diperkosa. Itu sebabnya kenapa dia tidak ingin terlihat cantik selama ini.
       Hari- hari telah berlalu, Sasha mulai meninggalkan masa lalunya yang menyakitkan. Lola mengajak Sasha untuk makan- makan di mal ditraktir oleh Dondon. Sasha pun kaget mengapa Lola berani menyebut nama Dondon, padahal dulu dia takut sekali untuk mendengar nama Dondon. Ternyata Lola mulai menyadari kalau Dondon adalah cowo yang baik.
       Sesampainya di sana, mereka bertiga duduk bersama sambil menunggu seseorang yang belum datang. Sasha penasaran siapa yang dimaksud oleh Dondon dan Lola. Akhirnya orang yang ditunggu pun datang, dia adalah Roland. Sasha kaget melihat kedatangan Roland. Tiba-tiba Dondon dan Lola meninggalkan Sasha dan Roland berdua. Roland meminta maaf dan menyatakan perasaannya kepada Sasha, dan Sasha pun menerimanya. Sasha sadar kalau selama ini ada cowok lain yang mencintai dirinya apa adanya. Lola dan Dondon pun jadian.

@@ TAMAT @@

Selasa, 08 November 2011

About Us !!!!!!

We make this blog just for funny and enjoy cuiiy…
blog name : “ BUMI DAN LANGIT”

Profil About us :
First my name’s laras .you can see about my identity :

Name               : Putri Laras Sari
Nick name        : Laras
School : MANSDA
Class                : XI – IPA 4
Adress             : Perum anggaswangi D1/17
Born                 : Surabaya,15 Desember 1994
Favourite food  : rendang , ayam bakar , nasgor, ayam goreng
Favourite drink: coffee , milk
Zodiac              : sagitarius
Collection         : shirt CAK-CUK
Hobby              : eating , shopping
Boy friend        : nothing
Motto               : eNjoy liFe..

Second my name is Thiwi . you can see about my identity :
Name               : Eka Pratiwi
Nick name        : eka , thiwi ,thiwul , juragan bawang
School : MANSDA
Class                : XI-IPA 4
Adress             : jl. Sono indah rt 2 rw 2 , sidokerto-buduran-sidoarjo
Born                 : Indramayu,17 juni 1995
Favourite food  : rice
Favourite drink: water
Zodiac : Gemini
Collection         : ring , necklace
Hobby              : swimming , reading , writing , shooping
Boy friend        : aaaa…….
Motto               : life for love…

Now ……….
You know about us……

THANK YOU …………………………………………….